Awalnya saya adalah pekerja yang lamban tetapi sangat antusias, jadi kolega saya yang bergabung dengan perusahaan pada saat yang sama dengan saya menyukai saya dan mengizinkan saya berpartisipasi dalam sebuah proyek bersamanya. Meskipun saya tidak terlalu baik, saya menebusnya. Antusiasme dihitung sebagai pekerjaan, karena aku terlalu asyik dengan pekerjaan sampai-sampai aku tidak sempat untuk mandi, sehingga rekan kerja yang manis itu meminjamkan kamar mandinya di rumahnya untuk membersihkan tubuhku. Saat aku masuk ke dalam rumah, aku dibuat kewalahan dengan gambaran itu. di hadapanku, seorang gadis cantik, tenang dengan pakaian yang mudah. Aku tidak bisa mengendalikan penisku yang perlahan membesar, dan aku tidak percaya saat dia melihatku. katanya ” Kamu bisa bercinta denganku sepanjang sisa malam ini, ini upahmu” Wow, langitnya sungguh indah
